Revolusi peradaban manusia dalam teknologi penguburan manusia memasuki babak baru.
Dulu sebagian manusia terobsesi untuk mengabadikan jenazah dengan pembalseman atau dimumikan sebagaimana jenazah raja Mesir Ramses atau Firaun, yang bahkan diwartakan dalam kitab suci Alquran.
Lantas bagaimana dengan era sekarang, dimana tanah kuburan semakin langka. Jangankan perkotaan, bahkan desa jauh dipelosok pun kadang ada keluhan kuburan semakin penuh, apalagi di era pandemi Covid 19 ini. Meskipun wabah semakin berkurang, namun masalah mendasar tentang dimana manusia akan dilahirkan atau dikuburkan menjadi pertanyaan sekaligus sebuah peluang bisnis besar, yaitu manajemen kuburan manusia.
Maka sebagian rakyat Amerika memilih cara yang bisa kontroversial dari perspektif agama, namun praktis dari sisi manusia, jenazah dijadikan pupuk kompos.
Bagaimana ceritanya? Lahan semakin terbatas, banyak kota di seluruh Amerika Serikat kehabisan ruang untuk menguburkan jenazah. Beberapa pemakaman yang ditunjuk diprediksi akan kehabisan ruangan dalam satu atau dua dekade mendatang, sehingga sulit bagi keluarga untuk menguburkan orang yang mereka cintai di area yang sama.
Salah satu alasan kepadatan kuburan ini adalah karena penguburan telah dilakukan selama bertahun-tahun. Untuk diketahui, teknik penguburan sangat memakan lahan, terutama pada kota yang wilayahnya kecil. Proses kremasi juga menghasilkan limbah asap yang menjadi polusi udara. Demi mendapatkan lingkungan hidup yang aman dan ramah, Amerika Serikat sedang menerapkan praktik mengubah jenazah manusia menjadi pupuk kompos. Usulannya tersebut sebagai aksi cinta lingkungan, mengingat kremasi mayat yang selama ini sering dilakukan ternyata menjadi penyebab efek rumah kaca. Mereka menyebut, mengubah jenazah menjadi pupuk kompos adalah salah satu cara pemakaman alternatif selain kremasi atau dikubur. Selain itu, cara ini juga diklaim lebih ramah lingkungan. Beberapa ilmuwan setuju jika mayat manusia memang bisa dikomposkan. Hal itu sama seperti pengomposan ternak mati yang sudah sering dilakukan oleh peternakan hampir di seluruh Amerika Serikat.
(Video terkait : Trend Pengomposan Jasad Manusia di Amerika Serikat)
Proses pengubahan dilakukan dengan menempatkan jenazah pada peti khusus yang berisi potongan kayu, kemudian jenazah manusia akan membusuk perlahan dan menjadi kompos dalam waktu kurang dari 30 hari. Jenazah yang dikomposkan akan ditutup dengan jerami, serpihan kayu, dan berbagai material lain, dalam 3-7 Minggu dia akan berubah menjadi tanah sekitar dua gerobak.
Lapisan di dalam peti khusus itupun akan rutin diolah untuk menjaga proses pembuatan kompos dari jenazah manusia. Setelah itu dalam waktu enam bulan jenazah yang melalui proses tersebut, sepenuhnya berubah menjadi tanah. Setelah jasad sudah menjadi lebur, keluarga atau kerabat dapat mengambil komposnya untuk digunakan pada tanaman sebagai media pendukung untuk menanam pohon.
Meski masih mendapat beberapa Respon yang kurang setuju, akan tetapi proyek ini menarik perhatian banyak ilmuwan dan pemerhati lingkungan. Para tokoh agama juga perlu melihat masalah ini. Apakah inilah dilazimkan? atau dibolehkan? atau dilarang? Sebagaimana pandangan muslim, sejatinya jenazah di awal wafatnya masih merasakan sakit, sehingga sangat disarankan perawatan jenazah tetap dengan hati-hati dan kesabaran. Namun bagaimana jika jenazah sudah berusia lebih dari satu tahun? sedangkan proses kompos jenazah manusia di Amerika justru di awal kematiannya di mana jenazah langsung dicampur dengan material penghancur baik kayu, tanah, ataupun bahan lainnya. Apakah ini akan menyakitkan bagi si mayat? maka pengomposan manusia ini perlu segera direspon oleh para tokoh agama, baik muslim, Kristen, atau yang lain. Meskipun pada penganut agama lain, pembakaran mayat justru dilakukan diawal kematian manusia, sehingga hal ini bisa saja menjadi diskusi yang menarik. Selanjutnya kembali ke nilai dasar manusia sebagai makhluk Tuhan dan sebagai sesama manusia. Ambil Sisi baiknya dan tetap berpikir positif.
Referensi:
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/17/215102870/pengusaha-amerika-ciptakan-pupuk-kompos-berbahan-mayat-manusia?page=all
https://sains.sindonews.com/read/548718/768/lagi-ngetren-di-as-jenazah-manusia-diubah-jadi-pupuk-kompos-1632373787
Tag :
Fakta unik
Pengomposan jasad manusia
Aneh tapi nyata